Article Detail

Kaderisasi Kepemimpinan

Pada tanggal 11-14 Juni 2019 enam siswi SMA Stella Duce 2 Yogyakarta mengikuti kegiatan Kaderisasi Kepemimpinan BKS. Kegiatan ini ditujukan untuk mempersiapkan pemimpin gereja yang kemudian dapat memberi sumbangsih bagi bangsa dan negara Indonesia. Selama empat hari itu, kami mendapat banyak materi dan pengalaman. Disana kami dilatih untuk disiplin, contohnya kami harus bangun pagi lebih awal dari biasanya lalu melakukan olahraga pagi secara berkelompok, membereskan kamar seperti membuka jendela, merapikan kasur, dan menata barang-barang pribadi. Hari kedua dan ketiga, kami mengikuti misa pagi disana. Selama pelatihan, ada berbagai macam sesi yang menuntut kita sebagai orang muda katolik, bisa memberikan sumbangsih bagi bangsa, negara, juga gereja. Sesi yang kami ikuti antara lain, yang pertama diberikan oleh Romo Fajar, yaitu mengenai refleksi. Pada sesi ini kami diajarkan untuk bisa merefleksikan diri kami sehari-hari agar kami sebagai pemimpin dapat memaknai pengalaman-pengalaman yang kami lalui. Lalu yang kedua, kami diajari juga tentang public speaking yang bertujuan untuk melatih diri kita agar bisa berbicara di depan umum dan juga melatih kepercayaan diri. Kemudian, yang ketiga kami mendapat materi debat. Pada sesi kali ini, kami diajari cara berdebat yang baik dan benar, bagaimana mematahkan argumen-argumen lawan. Kami juga diajari cara membangun pola pikir yang cepat, tepat, dan mendasar. Kemudian sesi yang selanjutnya yaitu retorika orasi yang dibawakan oleh Pak Kartono. Retorika sendiri merupakan ilmu berbicara sedangkan orasi merupakan menyampaikan gagasan. Kali ini kami diajari tata cara bagaimana kita sebagai pemimpin untuk bisa menyampaikan pendapat atau argumen. Kita diberikan sebuah petuah bahwa ‘jangan pernah takut salah tapi jangan nekat kalau tahu salah’. Lalu , sesi yang menarik lainnya adalah tentang politik kepemimpinan. Sesi kali ini dibawakan oleh Pak Harry. Kami sebagai pemuda Indonesia diajak untuk terjun kedalam dunia politik dan ikut ambil bagian dalam mengambil keputusan bagi negeri ini. Selain itu, ada juga kegiatan menarik lainnya, seperti analisis sosial. Pada kegiatan analisis sosial kami dibagi menjadi beberapa kelompok lalu dikirim ke beberapa tempat, seperti Pasar Tempel, Pasar Muntilan, sungai tempat mencari pasir dan batu sebagai mata pencaharian penduduk disana, juga peternakan sapi, kambing, dan lain-lain. Kami diajarkan bagaimana mendapat informasi dengan ikut berpartisiapasi dalam kegiatan warga di tempat tersebut, bukan hanya dengan melakukan wawancara saja. Selain itu, setiap malam sesi-sesi ditutup dengan pendalaman kitab suci dan exsamen. Setelah itu, akan dilanjutkan tidur dengan seluruh peserta melakukan silentium. Silentium yakni seperti tidak berbicara sama sekali pada saat itu juga, tidak membuat keributan. Hal ini juga bertujuan untuk mengintropeksi diri masing-masing. Perasaan kami selama 4 hari mengikuti kegiatan kepemimpinan ini senang. Selain mendapat ilmu dan pengetahuan baru, kami juga mendapat teman-teman baru dari sekolah lain yang juga mengikuti kegiatan ini. Selain itu , kami mengikuti sesi-sesi yang melatih kami sebagai pemimpin.

 

 

 

 

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment