Article Detail
SEminar Ketahanan Nasional
Yogyakarta, bertempat di Gedung Sabang Merauke (GSM) Akademi Angkatan, diadakan Seminar dan Sarasehan Nasional. Kegiatan berlangsung mulai Rabu,18 Oktober 2017 sampai Kamis, 19 Oktober 2017. Kegiatan yang bertema“Cybersecurity Awareness Dalam Rangka Mengingkatkan Ketahanan Nasional” bertujuan memberikan informasi keamanan yaitu kejahatan dibidang Teknologi semakin pesat dan merajalela di Negara kita. Peserta kegiatan ini para pelajar, mahasiswa dan umum. Kegiatan dibuka Gubernur Akademi Angkatan Udara Sri Mulyo Handoko.
Seminar dan Sarasehan dibahas oleh narasumber tentang cybersecurity awaress berarti Kepedulian keamanan cyber , dimana dapat terbagi dari cyber Principles, Cyber Laderships, Cyber Policy, Cyber Coordination dan Cyber Literacy. Kunci utama pertahanan siber terletak pada “THE MAN BEHIND THE GUN”. Komponene pertahanan siber ada 3 yaitu Komponen manusia, komponen Proses dan komponen Teknologi. Setiap institusi secara langsung maupun tidak langsung harus memiliki postur ketahanan Informasi atau internet yang prima. Ancaman terbesar Negara berupa kebiasaan dan kebebasan menggunakan media social dapat menimbulkan, rencana dan posisi publik dapat diketahaui seperti meng uploud di media social, apabila foto retina mata dapat terdeteksi oleh kamera canggih, orang terdekat dapat dijadikan umpan dan aplikasi menarik dapat menjadi spyware ampuh. Tingkat kepedulian dan pertahanan dapat diwujudkan dengan cara mengganti password secara berkala, mengenkripsi pesan dan data penting, menggunakan jaringan infrastuktur terproteksi, menginstal aplikasi terkonfirmasi keamanan, memanfaatkan fitur biometrik dan mewaspadai komunikasi serta interaksi.
Kejahatan terorisme juga dapat berkembang melalui pergaulan remaja dan penyebaran melalui media online. Teroris menggunakan media online agar lebih mudah mengakses. Para anak muda merupakan sebuah korban teroris dengan konsep jihad yang salah. Achmad Syfaat sebagai pembicara menyampaikan apabila menguploud foto atau barcodenya dapat discan, update status di facebook dengan naik pesawat, berarti ada 2 bahayanya. Kemungkinan rumahnya kosong, unggahan foto tiket pesawat tersebut terdapat barcode identitasnya dan bisa dibaca barcodenya. Untuk itu hati-hatilah dalam menguploud sesuatu di media social. Beni Zr menyampaikan beberapa kesimpulan yaitu berbagai lembaga cyber Negara dalam proses penyatuan lembaga cyber Negara (BSSN) juga dapat menyiratkan potensi peningkatan sinergifitas seluruh stike korder terhadap ancaman kejahatan dengan serangan cyber, yang ke 2 ancaman kehidupan masyarakat kehidupan berbangsa dan bernegara cenderung bergeser dari ancaman konvesional karena ancaman cyber yang jauh lebih berbahaya yang ke 3 tidak ada satupun Negara yang steril dari ancaman cyber yang akan mencari bibit lemah banyak motif serangan cyber mulai dari menyasar kepentingan nasional dan bidang kepentingan pribadi yang ke 4 serangan cyber melalui media cyber spece beserta bagian didalamnya yang ke 5 tersanksi ancaman serangan cyber buka pada kuantitas tetapi berdampak pada resiko yang ditimbulkannya, hal ini tidak dapat dikendalikan namun dapat diminimalisasi karnyanya tak perlu ragu memasuki cyber sejauh kita mampu meminit dampak atau resikonya dan masih banyak lagi. Setelah selesai membacakan tujuannya lalu kegiatan seminar ditutup dengan penyerahan secara simbolis dari Gubernur AAU kepada PT Kommpas Gramedia
-
there are no comments yet