Article Detail
Retret Klas XII, di Lentera Kasih
Berubah dan Berbuah Menjadi Manusia Baru
Retret bagi siswi kelas XII SMA Stella Duce 2 menjadi sebuah acara rutin tahunan. Salah satu kelompok retret didampingi oleh Rm Alip Suwito Pr, dan timnya dari paroki Boro yaitu pak Handoko dan mas Fransiskus Kurniawan. Kelompok retret ini bertempat di wisma Lentera Kasih, Kulon Progo, Yogyakarta.
Retret ini bertujuan untuk semakin menyadari hidup dalam gerak perkembangan diri bersama Tuhan dan sesama sehingga mampu mensyukuri kemajuan dan perkembangan yang terjadi dalam diri pribadi. "I am afraid to tell you who I am because if I tell you whi I am, you may not like who I am and it's all I have". Ketika kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak. Sekarang, sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu (1Kor 13:11). Pada awal retret, siswi diajak untuk mendaftar kelebihan diri masing-masing serta kelebihan teman-temannya, bagaimana mereka membangun relasi dan hidup bersama dengan orang lain.
Setiap siswi diajak semakin menyadari nilai hakiki dari hidup dalam gerak perkembangan diri bersama Tuhan dan sesama, sehingga makin mantap dan teguh dalam pengharapan serta cita-cita. Siwi juga diharapkan waspada terhadap godaan supaya nilai keutamaan hidup makin bertumbuh baik. Godaan yang perlu diwaspadai adalah barang konsumtif, seks dan pergaulan bebas, narkoba, dan anggota geng.
Pada akhirnya siswi diajak untuk menyadari jati diri dan nilai hakiki hidup ini sebagai pribadi yang tangguh, sehingga mampu membuat komitmen, pembaharuan, dan upaya nyata untuk mewujudkan pribadi yang misioner. Siswi diminta membuat rumusan gambaran ideal diri yang outstanding. Kunci suksesnya adalah creative thinking, mengenal mental, physical barrier, serta pengampunan. Perubahan yang diharapkan adalah breaking self mental blocking, membangun rekonsilisasi, serta merumuskan visi hidup.
Retret bagi siswi kelas XII SMA Stella Duce 2 menjadi sebuah acara rutin tahunan. Salah satu kelompok retret didampingi oleh Rm Alip Suwito Pr, dan timnya dari paroki Boro yaitu pak Handoko dan mas Fransiskus Kurniawan. Kelompok retret ini bertempat di wisma Lentera Kasih, Kulon Progo, Yogyakarta.
Retret ini bertujuan untuk semakin menyadari hidup dalam gerak perkembangan diri bersama Tuhan dan sesama sehingga mampu mensyukuri kemajuan dan perkembangan yang terjadi dalam diri pribadi. "I am afraid to tell you who I am because if I tell you whi I am, you may not like who I am and it's all I have". Ketika kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak. Sekarang, sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu (1Kor 13:11). Pada awal retret, siswi diajak untuk mendaftar kelebihan diri masing-masing serta kelebihan teman-temannya, bagaimana mereka membangun relasi dan hidup bersama dengan orang lain.
Setiap siswi diajak semakin menyadari nilai hakiki dari hidup dalam gerak perkembangan diri bersama Tuhan dan sesama, sehingga makin mantap dan teguh dalam pengharapan serta cita-cita. Siwi juga diharapkan waspada terhadap godaan supaya nilai keutamaan hidup makin bertumbuh baik. Godaan yang perlu diwaspadai adalah barang konsumtif, seks dan pergaulan bebas, narkoba, dan anggota geng.
Pada akhirnya siswi diajak untuk menyadari jati diri dan nilai hakiki hidup ini sebagai pribadi yang tangguh, sehingga mampu membuat komitmen, pembaharuan, dan upaya nyata untuk mewujudkan pribadi yang misioner. Siswi diminta membuat rumusan gambaran ideal diri yang outstanding. Kunci suksesnya adalah creative thinking, mengenal mental, physical barrier, serta pengampunan. Perubahan yang diharapkan adalah breaking self mental blocking, membangun rekonsilisasi, serta merumuskan visi hidup.
Comments
-
there are no comments yet
Leave a comment