Article Detail

Live in Kelas X SMA Stella Duce 2 Yogyakarta

Kegiatan Live In merupakan salah satu program tahunan Kelas X (sepuluh) SMA Stella Duce 2 Yogyakarta yang didampingi Waka Kesiswaan, serta seluruh Bapak Ibu Guru Wali kelas X. Kegiatan live In Tahun Ajaran 2015-2016 dilaksanakan dibeberapa lingkungan Gereja St.Theresia Lisieux Banjarasri, Boro, Kalibawang, Kulon Progo. Kegiatan live in dimulai hari kamis, 4 februari 2016 sampai dengan sabtu, 6 februari 2016. Lingkungan yang digunakan dalam Live In meliputi lingkungan St. Antonius Nglebeng. Lingkungan St. Maria Gejlig dan Lingkungan St. Thomas Gerpule. Melalui kegiatan Live In siswi diharapkan mampu menumbuhkan nilai Community, sikap belarasa, hidup sederhana dan mandiri dalam keluarga dan masyarakat yang mereka tempati.

Live In Kelas X SMA Stella Duce 2 Yogyakarta

Pada tanggal 2-5 April 2019, para siswi kelas 10 SMA Stella Duce 2 yogyakarta mengikuti kegiatan live in yang sudah menjadi program sekolah sejak lama. Tahun ini kegiatan berlangsung di Paroki St. Theresia Lisieux Boro, Kulonprogo. Dalam kegiatan ini para siswi di bagi ke beberapa lingkungan, yaitu Thomas Gerpule, Maria Gejlig, Nglebeng, dan Tosari. Pembina yang mendampingi kami adalah wali kelas kami masing-masing, yaitu pak Icok, bu Puri, bu Wiwik, bu Atik, dan pak Arko.

Selasa 2 april 2019, kami berkumpul di lapangan basket trenggono untuk persiapan berangkat menuju lokasi. Kami dibagi dalam 5 kelompok bis. Sebelum berangkat, kami terlebih dahulu mengisi absen dan mengambil uang akomodasi serta kenang-kenangan untuk keluarga. Setelah itu, kami mendengarkan beberapa pengarahan dari pihak sekolah dan barulah kami berangkat menuju Boro sekitar pukul 08.00. setiba di Boro, kami berkumpul di taman doa room prenthaler untuk mengikuti acra serah terima para siswi dari sekolah kepada pihak panitia/penanggung jawab kegiatan live in di Boro. kami pun mengawali kegiatan dengan berdoa, kemudian kami berangkat menuju lingkungan kami masing-masing menggunakan pick-up.

Setelah tiba di kapel lingkungan saya di Thomas Gerpule (Jeshie), saya langsung mencari rumah keluarga. Namun ternyata, ibu yang saya tempati sedang mengikuti kegiatan posyandu di PUSTU dekat dengan kapel sehingga saya tidak perlu jauh-jauh mencari. Saya tinggal bersama keluarga bapak dan ibu sarito di Thomas Gerpule. Hari pertama ini, saya berkenalan dan saling cerita.

Hari kedua, saya membantu ibu mencari kayu api pagi-pagi dan membantu membersihkan lingkungan sekitar rumah. Siang hari, saya menjaga anak ibunya dan sore harinya saya membantu ibu mencari rumput untuk makan sapi.

Hari Live In ke- 3. Pada hari kamis tanggal 4 April 2019 di rumah keluarga Bapak Suroto, saya Katarina Alexandria melakukan kegiatan yang memang di wajibkan oleh sekolah untuk di lakukan saat live in di hari ke 3, yaitu memasak untuk 1 keluarga. Sekolah mewajibkan kegiatan memasak ini untuk menumbuhkan sikap mandiri pada setiap siswi di SMA Stella Duce 2, serta menumbuhkan sikap kerjasama karna saat memasak kita harus bekerjasama dengan teman yang satu rumah dengan kita. Pada pagi hari, saya dan teman saya Tesa, memasak mie goreng karena bahan yang ada di rumah saat itu hanya mie mentah, sawi, telur, dan beberapa bahan penyedap.

Maka kami memutuskan untuk memasak mie goreng telor dengan sawi. Pada siang hari, saya dan Tesa memasak sop ayam. Lalu pada sore hari, karena sop ayam sisa tadi siang masih banyak, maka ibu Sisil ( istri Bapak Suroto) menyuruh kami untuk memasak tempe goreng saja sebagai makanan tambahan untuk makan sore kami dan keluarga Bapak Suroto. Senang sekali melihat keluarga Bapak Sutoro menyukai makanan yang kami berdua masak.

Tanggal 5 April 2019, hari Jumat merupakan hari keempat dari kegiatan live in kelas X di Boro. Pada jadwal yang tercantum hari ini merupakan hari terakhir tinggal di Boro. Pada hari itu seluruh kelas X bersiap-siap untuk pulang kembali ke Yogyakarta. Saat akan pulang rata-rata atau bahkan seluruh induk semang membawakan anak-anaknya oleh-oleh yang begitu banyak, mulai dari hasil panen sendiri atau cemilan yang beraneka ragam. Dalam proses berkemas para induk semang menitipkan nasihat-nasihat, pesan, dan kesan kepada anak-anaknya. Tidak sedikit siswi kelas X yang menangis karena harus meninggalkan keluarga mereka di Boro. Pukul 10:00 WIB seluruh kelas X pun berkumpul di kapel lingkungan mereka masing-masing.

Lalu per lingkungan akan dijemput menggunakan pick-up menuju Gereja. Sesampainya di gereja seluruh siswi berjalan menuju taman doa untuk melaksanakan misa penutupan dan penyerahan kembali kepada pihak sekolah. Setelah misa selesai siswi kelas X kembali ke gubuk untuk makan siang dan presensi. Lalu seluruh siswi menempati bus merekaa masing-masing dan kembali ke sekolah.

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment