Article Detail

Kegembiraan Di SMA Selamat Pagi Indonesia

Waktu itu Hari Selasa 12 Maret 2019, Olga, Laura, dan Jeshie beserta bapak guru yaitu Pak Marcus dan Pak Him diundang sebagai perwakilan dari SMA Stella Duce 2 Yogyakarta untuk menghadiri acara Chains Reaction Academy di SMA Selamat Pagi Indonesia yang berlokasi di Batu, Malang, Jawa Timur. Kami berangkat menuju ke Malang pukul 8 malam dan menunggu bis di kantor wilayah Tarakanita di Jl. Dr.Sutomo. Semua yang ikut naik bis dari yayasan Tarakanita, ada yang dari SMA Stella Duce 1, SMP Stella Duce 1 dan 2. Perjalanan menuju ke Malang sekitar 8 jam. Pukul 11 malam kami berhenti di Ngawi untuk makan malam. Namun, orang-orang bilang bahwa itu adalah makan tengah malam bukan makan malam. Lalu akhirnya kami tiba di SMA Selamat Pagi Indonesia pukul 4.15 subuh. Awal kami datang tak ada tanda-tanda kehidupan sebuah bangunan SMA. Awalnya, kami pun tak tahu apa itu SMA Selamat Pagi Indonesia, walaupun sebenarnya SMA ini sudah terkenal dan masuk kedalam acara televisi bergengsi di Indonesia. Ketika kami datang pertama kali, yang kami lihat hanyalah sebuah hotel. Ternyata hotel tersebut ialah milik SMA Selamat Pagi Indonesia. SMA ini didirikan oleh Bapak Eko Julianto. Pelayanan di hotel ini dilakukan oleh anak-anak dari SMA Selamat Pagi Indonesia. Lalu kami melakukan check in, dan ternyata Jeshie belum mendapatkan kamar, akhirnya kami pun mengurus kamar Jeshie dengan memberitahukannya pada receptionist. Kamar – kamar yang ada disana sudah diatur, jadi kami tidur dengan gabungan dari SMA-SMP yang lain. Ada yang berasal dari PL Don Bosco, De Britto, St.Fransiskus, dan masih banyak lagi. Kala itu aku, Jeshie, dan Laura berbeda kamar. Namun, aku dan Jeshie 1 lantai. Lalu kami pun masuk ke kamar maisng-masing, begitu juga Pak Marcus dan Pak Him.

            Sebelumnya kami sudah janjian dengan Pak Marcus untuk keluar kamar jam 7 pagi, karena kami ingin berswafoto. Pemanadangan di sana sangat indah sekali, kami melihat menjulangnya gunung Arjuna dibaluti dengan kabut di pagi hari dan semilir angin yang sejuk. “Pak, foto pak!” ujar kami. Lalu kami berjalan-jalan mengelilingi tempat-tempat yang ada disana dan sambil menuju ke Hall Berkat untuk breakfast. Disana kami langsung menikmati hidangan yang disediakan oleh siswa-siswi dari SMA Selamat Pagi Indonesia. Disana disediakan omelet, makanan prasmanan, cereal dan teh manis hangat. Ketika awal masuk ke SMA Selamat Pagi Indonesia aku melihat banyak poster yang dipajang tentang seberapa terkenalnya SMA Selamat Pagi Indonesia. SMA Selamat Pagi Indonesia sudah diundang ke Hitam Putih, CNN, diwawancari Ibu dari Jokowidodo, dan masih banyak lagi. Waktu itu, check in sampai pukul 11 pagi, maka kami berencana untuk berkeliling dahulu. Akhirnya kami dari Tarakanita diajak berkeliling SMA Selamat Pagi Indonesia. Kami di arahkan oleh Kak Nathan, dia berasal dari Jakarta. Beliau mengarahkan kami bahwa sebenarnya SMA Selamat Pagi Indonesia 70% praktik dan 30% materi. Disana mereka belajar sambil bekerja, namun biaya hidupnya ditanggung oleh SMA Selamat Pagi Indonesia. Anak – anak yang bisa masuk ke sini hanyalah anak yang kurang mampu dan yatim piatu. Jadi hampir semua anak yang berada di sana memiliki latar belakang yang sama. Ternyata si Nathan ini adalah anak yang tidak memiliki kedua orangtuanya dan maka dari itu ia tinggal di asrama SMA Selamat Pagi Indonesia. Waktu itu kami berkeliling melewati divisi yang ada dan melihat banyak hewan-hewan yang ada disana karena kami melewati divisi peternakan, enggeneering, restaurant, dan merchandise. Jadi disana siswa-siswi SMA Selamat Pagi Indonesia sambil belajar di pagi hari, namun ketika malam ia harus bekerja sesuai dengan bakatnya yang di uji di SPI Got Talent untuk bekerja di berbagai divisi sesuai dengan passion yang mereka punya. Disana mereka tidak ada PR, dan bisa bertanya dengan gurunya ketika malam hari. Ketika kami melewati divisi peternakan, kami boleh mengambil telur-telur ayam yang dihasilkan oleh induk-induk ayam yang ada disana setiap 23 jam sekali. Lalu kami pergi ke peternakan kelinci, lele, marmut, puyuh dan masih banyak lagi.

            Selesai sudah kami berkeliling di SMA Selamat Pagi Indonesia, lalu kami kembali ke kamar masing-masing untuk istirahat sejenak. Pukul 11 pagi pun tiba, semua anak-anak yang diundang untuk menghadiri Chains Reaction Academy semuanya sudah tiba. Ketika kami keluar dari kamar banyak sekali anak-anak yang berdiri menunggu dari berbagai sekolah. Lalu kami menuju ke Hall Berkat lagi dijemput dengan sebuah mobil terbuka untuk menghadiri acara disana. Kami duduk di bangku yang sudah disiapkan untuk mendengar pengenalan mengenai SMA Selamat Pagi Indonesia. Ketika mereka memeperkenalkan SMA Selamat Pagi Indonesia, hatiku tersentuh, karena dari sini aku belajar bahwa aku harus bersyukur karena masih ada orangtua yang mau merawat dan menyekolahkan aku di Stero. Disana, setelah kami saling sharing dengan siswa-siswi SMA Selamat Pagi Indonesia kami diajak menuju ke tribun dan menyaksikan sebuah performance show berjudul Pesona Garuda. Ternyata performance show ini pernah tampil Istora Senayan Jakarta dan dihadiri oleh bapak presiden. Pesona Garuda ini menceritakan bahwa Bangsa Indonesia memiliki beragam suku, agama, budaya, dan adat istiadat. Di selang kami memperhatikan show tersebut, kami dibagi-bagi bunga mawar oleh mereka dan hatiku merasa sangat gembira ketika itu diputar lagu Cokelat yang berjudul Bendera. Kami semua sangat antusias dan melompat-lompat. Pak Him juga sangat terlihat senang sekali menyanyikan lagu itu. Ternyata lagu Cokelat yang berjudul bendera itu merupakan lagu nasional ketika upacara di SMA Selamat Pagi Indonesia. Ketika pertunjukkan selesai, dari masing-maisng sekolah dipanggil untuk berfoto dengan para pemeran di Show Pesona Garuda. Setelah kami melihat pertunjukann tersebut kami diajak untuk makan malam di Hall Berkat lagi dan setelah itu kami mendengar pembicaraan dari Kak Shellyna. Disana kami diberitahu bahwa kami harus bersyukur dan berjuang. Hidup ini berat, dan satu-satunya yang harus kita lakukan ialah jangan putus asa dan menyerah serta percaya bahwa Tuhan menyertai kita selalu. Lalu pukul 10 malam kami kembali ke kamar masing-masing.

            Di hari kedua, Kamis, 14 Maret 2019 seperti biasa kami breakfast dan setelah itu mendengar perbincangan dari Kak Ridwan. Sambil mendengar perbincangan dari Kak Ridwan kami diajak untuk joget dan menyanyi lagu project pop. Setelah mendengar perbincangan dengan Kak Ridwan, kami diajak ke tribun lagi dan langsung menonton pertunjukkan dari mereka lagi. Rasanya seru banget kalau melihat pertunjukkan dari mereka, karena menurutku pertunjukkan mereka gak main-main dan benar-benar terpukau ketika melihatnya. Ternyata mereka memperkenalkan teman-teman dari SMA Selamat Pagi Indonesia sebagai pembimbing dari masing-masing kelompok. Disana, aku, Jeshie, dan Laura harus terpisah karena kami mendapat kelompok yang berbeda. Setelah mendapat kelompok masing-masing, kami langsung diajak berkeliling SMA Selamat Pagi Indonesia lagi bersama dengan kelompok yang sudah dipilih dan dimentori oleh kakak pembimbing kami. Padahal sebenarnya ketika pagi hari kami sudah berkeliling, namun kali ini stand-stand yang kami kelilingi ada orang yang menjaganya. Kami berkeliling ke semua divisi yang ada di SMA Selamat Pagi Indonesia. Pertama kami pergi ke divisi pertanian, lalu kami ke divisi peternakan, divisi enggeneering, dikarenakan waktunya tidak mencukupi maka kami sudahi sampai pukul 17.00 saja dan langsung pergi mandi. Pukul19.00 kami kembali ke Hall Berkat untuk makan malam. Makanan yang disajikan disana menurutku sangat gaul dan anak muda banget, karena makanan yang ada disediakan oleh koki-koki dari SMA Selamat Pagi Indonesia, dan yang kuketahui kokinya masih kelas 1 SMA. Setelah makan kami diajak untuk menonton Blaze of Glory. Apa itu? Blaze Glory adalah pertunjukan yang diperankan oleh 100 orang dari anak-anak SMA Selamat Pagi Indonesia. Ceritanya mengenai seorang anak yang memiliki banyak mimpi dan dia berharap mimpi itu akan terwujud. Namun, karena hasil kerja keras dan perjuangannya ia mampu meraih mimpi itu. Ketika kami keluar dari Hall Berkat, kami dibagikan tiket dari anak-anak SMA Selamat Pagi Indonesia untuk menyaksikan pertunjukkan tersebut secara gratis. Kami pun pergi menuju ke tribun melewati divisi merchandise. Ternyata ada menteri dari Kamboja yang menyaksikan pertunjukkan tersebut. Betapa bangganya aku bisa menonton bersama mereka. Ketika penampilan dimulai aku sangat terpukau dengan penampilan mereka yang mirip dengan The Greatest Showman. Ada yang main sembur api, akrobatik, tiduran di beling, dan ada yang naik ke tribun untuk memberikan mawar lagi dan sebucket bunga untuk para menteri dari Kamboja. Di akhir acara Pak Eko, pendiri SMA Selamat Pagi Indonesia datang untuk berfoto dengan bapak menteri dari Kamboja dan para pemain Blaze of Glory. Kami pun juga ikut berfoto dengan para pemain Blaze of Glory. Penampilan, dan lightingnya yang bagus membuat orang-orang banyak yang terpukau melihat penampilan mereka. Anak-anak SMA Selamat Pagi Indonesia yang masuk ke dalam divisi show harus berlatihan selama 2 bulan dari pulang sekolah sampai pukul 3 pagi, mereka pun harus bangun lagi pukul 4 subuh untuk berdoa dan bersekolah. Namun, yang aku lihat mereka sangat bersemangat dan tak pernah terpancarakan dari wajah mereka rasa lelah. Biasanya anak muda yang suka mengeluh dan malas sangat berbeda dengan anak muda di SMA Selamat Pagi Indonesia. Mereka juga sangat senang ketika kami dari berbagai sekolah berkunjung kesana, karena menurut mereka, kami datang sebagai saudara mereka yang selalu menemani mereka.

            Lalu setelah kami menonton Blaze of Glory, kami kembali ke kelompok kami masing-masing untuk berkeliling. Sebelumnya, kami tidak tahu apa yang kami lakukan untuk berkeliling lagi. Ternyata kami berkeliling dan melihat pengalaman mereka dari 1 orang ke 1 orang mengenai pengalaman hidup mereka dan mereka menunjukkan orang tua mereka yang rata-rata sudah meninggal. Akhirnya kami semua dikumpulkan di satu tempat, dan dibimbing oleh Ka Olfa, disini aku belajar bahwa untuk selalu bersyukur memiliki orangtua. Banyak anak-anak yang menangis disana, karena mengingat orangtua mereka. Sebelumnya, kami sudah mengumpulkan foto keluarga, dan ternyata foto keluarga kita ditempel di depan. Kami semua disuruh Ka Olfa untuk mengambil foto kleuarga kita dan ditempel dalam kertas yang sudah disediakan serta kami juga menuliskan transformasi apa yang akan kami lakukan setelah melakukan Chains Reaction Academy ini.  Setelah bercucuran air mata, kami pergi menuju ke taman doa. Disana aku, Laura, dan Jeshie sangat bersyukur dan mencurahkan perasaan kami di taman doa SMA Selamat Pagi Indonesia. Disana ada 5 taman doa dengan agama yang berbeda-beda juga. Sekitar pukul 10 malam, setelah berdoa aku, Laura, dan Jeshie berjanjian untuk melihat dream book, dan poster testimoni dari anak-anak SMA Selamat Pagi Indonesia. Dream book, adalah buku mimpi dari anak – anak SMA Selamat Pagi Indonesia. Disana mereka menuliskan impian mereka. Tapi rata-rata mimpi-mimpi mereka adalah hal yang sangat sederhana seperti membelikan bapaknya baju batik, membelikan tas bagi adiknya, dan yang sering ditulis ialah ingin melihat dan bertemu ayah serta ibunya. Pernah ada anak yang ditinggal orangtuanya di gerbong kereta, lalu ada yang tidak dianggap oleh keluarganya dan masih banyak lagi. Pukul 11 malam kami kembali ke hotel dan besitirahat.

            Hari ketiga ialah hari yang paling seru dan mengasyikkan! Disana kami dari masing-masing kelompok saling bersaing untuk menjadi pemenang. Sebelumnya, kami makan bersama-sama dialaskan daun pisang dengan depan, sebelah kanan dan kiri kami yang berbeda-beda asal sekolah. Lalu setelah makan kami pergi menuju ke plaza dan berkumpul sesuai kelompok yang kemarin ditentukan. Kelompok-kelompok yang ada disebut sebagai sebuah kerajaan, dan ketua kelompok disebut raja, wakil ketua kelompok disebut sebagai menteri. Cara penyampaian mereka membawakan suasana bersaing sangatlah keren dan berbeda dari outbound-outbound yang lainnya. Para siswa-siswi SMA Selamat Pagi Indonesia sangat bersemangat dan antusias mendampingi kami mengikuti outbound. Outbound disana seperti mengikuti ninja warior yang seperti ada di televisi, dan seru banget! Walaupun ketika outbound kami kehujanan, dan aku menggigil kedinginan tapi kalo seru, rasanya tetap enjoy aja. Akhirnya selesai sudah outbound kita, kami disajikan snack dan teh hangat. Setelah itu kami kembali ke plaza, kami semua berkumpul ditengah dan tiba-tiba busa dari atas bertebaran dan air keluar dari bawah. Kami pun joget dan lompat-lompat dari lagu yang diputarkan.

            Kami pun kembali dengan keadaan lelah campur bahagia, namun kami harus mengantri kamar mandi, serta lantai-lantai di hotel semuanya becek karena kami semua habis basah-basahan. Sambil menunggu gantian mandi, kami ngobrol dengan teman-teman dari berbagai sekolah di balkon. Selesai mandi, kami langsung kembali ke Hall Berkat untuk makan malam. Makanan yang disajikan sangat unik, para anak-anak SMA Selamat Pagi Indonesia membawa nampan berisi salad sayur dan buah, mereka menari-nari dan menyajikan makanan diatas meja kami. Sebelumnya, meja kami dihias dengan menggunakan lilin. Lalu kami menyantap makan malam bersama, dipadu dengan mendengar Cidek, salah satu anak dari SMA Fransiskus Lampung yang mempersembahkan sebuah lagu untuk seseorang wanita yang baru ia kenal saat tadi outbound. Cidek juga menyanyikan lagu Sayang dan semua orang, serta guru-guru yang ada tertawa terbahak-bahak. Setelah makan kami diajak untuk bermain spot it. Setelah bermain spot it kami diajak berbincang lagi dengan Kak Ridwan. Lalu setelah itu, kami pun pergi tidur. Ketika kami sudah menuju hotel, guru-guru mendapat pengarahan dari Bapak Eko Julianto mengenai cara menjadi seorang guru dan orangtua yang baik. Namun, banyak anak-anak yang malah pergi ke cafe di lantai 6 untuk bersenda gurau.

            Hari terakhir, hari terakhir adalah hari yang paling mneyedihkan karena kami semua harus berpisah. Rasanya aku ingin disana lama banget deh dan gausah pulang. Seperti biasa kami breakfast dahulu, lalu kami diajak untuk joget menyanyikan lagu Tendangan dari Langit. Setelah itu kami pun berkumpul bersama kelompok lagi untuk duduk bersama, dan masing-masing perwakilan dari sekolah maju kedepan untuk menceritakan komitmen mereka. Perwakilan dari Stero ialah Jeshie. Setelah Jeshie selesai maju, kami semua dari SMA Stella Duce 2 maju untuk mendapat figura dan headband dari SMA Selamat Pagi Indonesia, sebagai bentuk apresiasi mereka. Setelah semua sekolah selesai maju, kami mendapat kenang-kenangan dari kakak pembimbing kami. Sebuah 1 rangkap foto ketika berdinamika dengan kelompok dan dengan sekolahnya masing-masing, serta diselipkan 1 pesan dari kakak pembimbing untuk kami semua. Di akhir acara kami berfoto 1 kelompok, dan membentuk lingkaran bergandeng tangan serta berdoa bersama. Kala itu yang memimpin doa 5 anak dengan agama yang berbeda juga. Disana aku merasa bahwa ternyata Indonesia keren banget dan bersyukur aku tinggal di Indonesia.

Akhirnya selesai sudah acara kami, aku, Jeshie, dan Laura pergi ke toko oleh-oleh membeli buah tangan untuk teman-teman kami yang ada di Jogja. Sebelum pulang, kami dari Yayasan Tarakanita berfoto bersama dengan anak-anak SMA Selamat Pagi Indonesia dan mengucapkan yel-yel dengan bersemangat sampai semua orang tertuju pada kami semua. Kami tak lupa berfoto dengan Kak Ridwan, serta kakak-kakaknya yang lain. Sayonara pun diucapkan, dan bisa jadi rasa rindu ke SMA Selamat Pagi Indonesia muncul lagi ketika di Jogja. Kami pun pulang dari Malang pukul 13.00 dan sampai pukul 23.00 di Jogja. Dari sini, kami semua belajar bahwa masa lalu bukanlah penghambat untuk masa depan, tapi apa yang kita lakukan hari inilah yang menentukan masa depan. Kita juga harus bermimpi setinggi langit, walaupun banyak orang yang mengabaikan mimpi kita, jangan patah semangat, tapi tunjukkan pada mereka bahwa kita pasti bisa.

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment